Dinas Dukcapil Kota
Bengkulu mulai menerapkan pelayanan pencetak KTP El pada akhir tahun 2014,
dimana sebelumnya pelayanan pencetakan KTP EL dilaksanakan oleh pusat melalui
program perekaman dan pencetakan massal KTP EL se-Indonesia. Seiring dengan
adanya UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tentang
Administrasi Kependudukan maka Pencetakan
dokumen/personalisasi KTP-el yang selama ini dilaksanakan terpusat di Jakarta
dilimpahkan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota.
Di
awal pelaksanaan pencetakan KTP EL Dinas Dukcapil Kota Bengkulu menerapkan
pelayanan pencetakan KTP EL 10 menit jadi ditempat, masyarakat diwajibkan
datang untuk aktivasi sidik jari, pada hari pertama dan kedua pelayanan
pencetakan KTP EL 10 menit jadi ditempat berjalan lancar bahkan sukses!!
Bayangkan 10 menit jadi!! Masyarakat yang terlayani sangat puas, Ini merupakan
rekor tercepat pelayanan yang dilakukan Dukcapil Kota Bengkulu. Namun dalam
hari hari berikutnya seiring informasi mulai tersebar di masyarakat bahwa
Dukcapil Kota Bengkulu telah dapat mencetak KTP EL, masyarakat berbondong-bondong
ke Kantor Dukcapil, Kantor Dukcapil Booming oleh warga, keramaiannya melebihi
acara hajatan kawinan, luar biasa!! Dalam hitungan minggu lebih dari 10.000
masyarakat mendaftar. Membludaknya pendaftaran ini akibat dari banyaknya
masyarakat yang telah lama merekam namun belum menerima KTP EL dari program
pencetakan massal oleh pusat.
Berikutnya
Dinas Dukcapil Kota Bengkulu mulai kewalahan dalam melayani pencetakan KTP EL
warga, program pelayanan pencetakan 10 menit jadi tidak dapat dilaksanakan
lagi, bahkan memakan waktu berbulan bulan, karena alat pencetak KTP EL yang
dimiliki Dukcapil Kota Bengkulu sangat terbatas, hanya 2 unit! Yang merupakan
bantuan dari pusat. Alat yang tersedia hanya mampu mencetak 100 KTP EL sehari,
tidak sebanding dengan masyarakat yang mendaftar mencapai 10.000 lebih. Alat
yang ada overload, rentan rusak karena melebihi kapasitas. Bisa anda bayangkan
lamanya pelayanan bagi seseorang yang ingin mencetak KTP EL (10.000 pendaftar :
100 =3,3 bulan). Sesuai prediksi penulis hal ini mencuat menjadi masalah,
masyarakat Kota Bengkulu protes dengan lamanya pelayanan KTP EL. Tidak lama
kemudian sidak dari Wakil Walikota Bengkulu maupun dari DPRD Kota Bengkulu
berturut turut datang ke Dinas Dukcapil Kota Bengkulu, menanyakan permasalahan
yang terjadi di Dinas Dukcapil. Pimpinan kami Kadis Dukcapil Kota Bengkulu
menjelaskan permasalahan yang ada, dan masukan penyidak menyarankan agar
Dukcapil dapat menambah output pencetakan KTP EL salah satunya dengan menambah
petugas yang ada untuk mencetak KTP EL. Sempat terpikir oleh penulis walaupun
petugas pencetak ditambah dua kali lipat atau tiga kali lipat sekalipun output
pencetakan akan tetap 100 karena alat yang ada hanya 2 unit, tidak mempengaruhi
output. Petugas yang ada hanya bisa bergantian terhadap alat yang cuma 2 unit.
Setelah di pikir pikir solusinya cuma satu, yaitu penambahan
alat pencetak KTP EL, dengan bertambahnya alat pencetak maka bertambah pula
output pencetakan sehingga nantinya akan dapat mengurai antrian pendaftar, yang
kian hari kian membengkak, karena ketimpangan input dan output.
Sudah
jelas langkah berikutnya bagi Dinas Dukcapil, yaitu berjuang untuk menambah
alat pencetak KTP EL (untuk diketahui harga satu set alat pencetak KTP el
sangat mahal), pimpinan kami Kadis Dukcapil berjuang bagaimana mendapat
angggaran termasuk meyakinkan DPRD agar dapat di mengalokasikan anggaran untuk
pembelian alat di APBD-P, alhamdulillah perjuangan tidak sia-sia, melalui
anggaran yang ada Dukcapil akan ada penambahan alat, namun anggaran tersedia
hanya cukup untuk membeli 1 unit alat pencetak, penambahan yang ada tidak
secara signifikan mampu menyelesaikan masalah secara maksimal. Penulis sempat
protes, Kok cuma satu sih!! (protes dalam hati), positip thinking sajalah, mungkin Pemda Kota masih banyak kebutuhan lain
yang lebih penting, jadilah satu dari pada tidak sama sekali. Perjuangan
berikutnya tidak kalah beratnya dengan perjuangan mencari anggaran, yaitu
gimana caranya bertahan sampai dengan akhir tahun sampe dengan alat yang baru
terbeli, APBD-P biasanya baru akhir tahun. Makin hari pendaftaran makin
membengkak, pencetakan mampu 100 yang mendaftar 300, otomatis selisih makin
lebar tiap harinya. Suka duka di alami Dukcapil Kota Bengkulu, tapi banyaklah
dukanya, jadi kami coba ceritakan dukanya aja :
Duka
pertama :
Solusi
cerdas dari dukcapil adalah dengan cara pelayanan pencetakan dilemburkan sampai
malam hari (ini juga salah satu masukan dari para penyidak), pelayanan sampai
dengan jam 9 atau 10 malam, bayangkan masyarakat datang dan mengantri ke dukcapil
malam hari, bahkan sempat diliput RB TV pula. Lembur pelayanan malam pun tidak
dapat bertahan lama, para petugas satu persatu rontok, inilah dukanya para
pegawai yang lembur, iklas bekerja tanpa
uang lembur, murni membantu untuk masyarakat karena memahami keterbatasan
anggaran kantor yang minim uang lembur, para pegawai yang bertugas pun mulai
diprotes oleh keluarga masing-masing karena lembur tidak berkesudahan, satu dua
pegawai mulai jatuh sakit, dengan kondisi semakin mengkwatirkan para pegawai, maka
lembur pelayanan malam dihentikan.
Duka
kedua :
Setiap
hari petugas Dukcapil menghadapi masyarakat yang protes, marah-marah dan ribut
karena tidak maksimalnya pelayanan pencetakan KTP EL, hal ini banyak disebabkan
masyarakat yang tidak mau mengantri, ingin segera dicetak dengan mengabaikan
antrian yang lain, sehingga memancing kemarahan masyarakat yang lain yang antri
terlebih dahulu. Setiap hari unsur pimpinan dari Kadis, sekdis banjir
masyarakat yang menghadap untuk protes, marah atau pun ribut. Saya pun selaku penulis kebanjiran masalah
juga dari masyarakat marah yang diarahkan menghadap ke saya. Setiap hari kami
harus memberikan penjelasan dan pengertian kepada masyarakat. Berbekal ilmu
kepamongan, menghadapi masyarakat menjadi makanan sehari-hari, alhamdulillah
sampai dengan saat ini saya masi selamat. Kuncinya, apapun masalahnya dan seberat apapun masalah yang dibawa
masyarakat, petugas harus mampu memberi solusi, permudah seluruh urusan, pasti
redam!
Tidak
jarang petugas frontline tersulut emosi atas tindakan masyarakat yang kelewat
batas, menggebrak meja, mengajak berkelahi, mengancam membunuh, hal ini mejadi
polemik di Dinas Dukcapil Kota Bengkulu karena telah menyangkut keselamatan
pegawai, hal ini muncul karena dipicu lamanya antrian yang mencapai tiga bulan
yang diakibatkan terbatasnya kemampuan dan jumlah alat pencetak KTP EL.
Di
tengah susahnya Dinas Dukcapil bertahan, justru bantuan yang tidak terduga
datang dari Provinsi Bengkulu dalam hal ini Biro Pemerintahan Setda Provinsi
Bengkulu, bantuan 2 unit alat pencetakan KTP EL diberikan ke Dinas Dukcapil
oleh Karo Pememerintahan Bapak Hamka Sabri, saya yakin tidak banyak pejabat
maupun masyarakat Kota Bengkulu tahu hal ini, bahwa Karo Pemerintahan Setda
Provinsi memiliki andil dalam menciptakan pelayanan pencetakan KTP EL satu hari
jadi melalui bantuan yang diberikan ke Dinas Dukcapil Kota Bengkulu. Bantuan
ini diterima oleh Dukcapil Kota Bengkulu pada tanggal 1 Oktober 2015, dan mulai
Bulan Oktober 2015 Dinas Dukcapil Kota Bengkulu mengubah pola pelayanan
pencetakan KTP EL, pimpinan dalam hal ini Kadis Dukcapil Kota Bengkulu
memutuskan agar PELAYANAN PENCETAKAN KTP EL SATU HARI
JADI TANPA PENUNDAAN!. Untuk diketahui daerah kab/kota daerah lain
masih menerapkan 3 sd 7 hari bahkan lebih dari satu minggu untuk pelayanan
pencetakan KTP EL. Hingga saat ini program pencetakan KTP EL satu hari jadi di
tempat yang digagas Dinas Dukcapil Kota Bengkulu tetap berjalan dengan baik.
Penulis,
Administrator
Database (ADB) Kota Bengkulu
Nofri Andriyanto, S.Stp, M.Si
Berita Terkait :
- Walikota Kukuhkan 30 Anggota Paskibra Kota Bengkulu
- Walikota Peduli Sampah, Operasi bersih-bersih terjun Sungai
- PT Cemindo Gemilang bersama Walikota Bengkulu Helmi Hasan, Bangun Pabrik Semen Merah Putih
- Lomba B2SA Tingkat Kota Bengkulu
- Wawali Dorong UKM Di Hari Koperasi ke-69,